Dalam peristiwa pada Kamis (5/7)
sekitar pukul 08.30 WIB itu tidak ada korban jiwa, namun kerugian
materi ditaksir mencapai angka miliaran rupiah. Korban adalah Yuyu,60,
Sujoni Jon,70, Cincung,49 yang rumahnya ditinggali Handoko, dan Ipan
Cahyadi. Suasana panik terlihat ketika api mulai melalap seluruh rumah,
apalagi daerah tersebut merupakan kawasan padat penduduk. Suhu udara
yang cukup panas ditambah rumah berkonstruksi kayu membuat api dengan
cepat berkobar. Pemadam kebakaran tiba di lokasi kejadian dengan cepat
untuk menjinakkan api. Warga juga berupaya bahu membahu membantu upaya
pemadaman. Sebuah mobil yang terdapat di kediaman Handoko nyaris saja
terbakar. Warga awalnya kesulitan mengeluarkan mobil hitam itu, sebelum
akhirnya memecahkan kaca belakang untuk menetralkan posisi rem
tangan. Namun, alat-alat pertanian yang berada di kediaman Handoko hanya
sebagian yang berhasil di selamatkan. Sisanya terlihat menumpuk
terbakar di dalam rumah tersebut. Handoko memang seorang pemilik toko
penjualan alat pertanian. Ketua RT 19 Nurhatta mengatakan, api pertama
kali terlihat dari kediaman Handoko di bagian tengah. “Api dari rumah
nomor 10, apinya sudah membesar. Dugaannya dari kamar tengah. Alat-alat
pertanian di rumah itu juga terbakar, karena pemiliknya sedang di
toko.” Kabag Ops Polres Kotim Kompol Susilo Setiawan ketika berada di
lokasi kejadian mengatakan, “Peristiwa ini ditangani Polres Kotim.
Anggota masih menggali keterangan di lapangan,” katanya. Api baru
berhasil dipadamkan sekitar satu jam kemudian. Tujuh armada pemadam
kebakaran milik UPTD Damkar dan sebuah armada pemadam milik Pelindo
III Cabang Sampit diterjunkan untuk menjinakkan si jago merah. Polisi
langsung memasang police line di sekeliling tempat kejadian untuk
memudahkan proses penyelidikan. Sumber : tim kreatifitas smk pgri sampit , Bayu alfianur, kebakaran ini terjadi didekat rumah kediaman bayu alfianur smk pgri sampit
Tidak ada komentar:
Posting Komentar