LONDON - Prinsip keterbukaaan dan kebebasan akses
secara universal yang muncul dari perkembangan internet tengah
menghadapi ancaman terbesar. Masih ingat bagaimana China dan Iran
membatasi akses internet kepada rakyatnya? Mungkin untuk beberapa tahun
ke depan banyak negara akan melakukan hal serupa bagi rakyatnya.
Seperti diwartakan Reuters (16/4/2012), salah satu pendiri
Google, Sergey Brin mengatakan ancaman atas kebebasan internet berasal
dari beberapa faktor, termasuk upaya peningkatan oleh pemerintah untuk
mengontrol akses dan komunikasi rakyatnya.
Brin mengatakan, upaya yang dilakukan industri hiburan untuk mengahadapi
aksi pembajakan dan munculnya Facebook serta Apple salah satu dengan
pembatasan lebih jauh di internet. Maklum, Facebook dan Apple diketahui
secara penuh mengontrol setiap software yang dilepas untuk platform mereka.
"Ada kekuatan yang sangat kuat yang berderet terhadap kebebasan
menggunakan internet di semua sisi dan dunia. Saya lebih khawatir dari
masa lalu dan saat ini menakutkan," jelas Brin.
Lebih jauh, ia mengakui sangat prihatin dengan upaya negara-negara
seperti China, Arab Saudi dan Iran untuk menyensor dan membatasi
pengguna internet.
Brin juga mengingatkan, kontrol Facebook dan Apple kepada para pengguna
justru mempertaruhkan inovasi serta mengkerdilkan bagi pengembangan web.
Sebelumnya di Iran, Google diblokir dan pihak pemerintah setempat
membuat layanan pencari online yang diberi nama Iran Search Engine.
Google termasuk daftar hitam yang dilarang diakses bagi rakyatnya. sumber Okezone
Tidak ada komentar:
Posting Komentar